KATA
PENGANTAR
Puji Syukur
kehadirat Allah SWT. Atas segala Nikmatnya sholawat serta salam semoga
senantiasa di anugrahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga serta para
sahabatnya. Pada dasarnya sejak anak memasuki pendidikan dasar dan menengah,
diharapkan mereka nantinya akan menjadi manusia yang berpengetahuan yang luas
serta memiliki keterampilan dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh karena itu, tidaklah berlebihan modal ilmu pengetahuan dan tekhnologi
(IPTEK) yang memadai. Oleh karena dalam karya tulis ini kami akan membahas
tentang “CARA PRAKTIS CETAK SABLON” yang dapat membantu kita dalam membantu kreativitas.
Semoga buku karya tulis dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
Meridhoi.
Amminnnn.
Amminnnn.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah pengangguran merupakan masalah yang cukup sulit karena banyak dihadapi oleh Negara-negara berkembang, termasuk Negara kita untuk mengatasi pengangguran itu tidaklah sulit seperti yang di bayangkan, asal ada kemampuan untuk mengatasinya. Tetapi mereka belum siap kerja karena tidak memiliki keahlian tertentu.
Untuk mengatasi hal itu, kami mengembangkan pikiran dengan menyusun sebuah buku petunjuk yang berjudul “cara Praktis Cetak Sablon”. Buku ini disusun untuk mendapatkan keterampilan cetak sablon secara praktis.
1.2 Pembatasan Masalah
Dengan terbatasnya kemampuan kami, dalam mengembangkan kreativitas cetak sablon, ditinjau dari segi moral, bahan dan peralatan untuk membuat sablon.
1.3 Perumusan Masalah
1. Apakah dampak Positiv dan negative dari penggunaan cetak sablon dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Apakah Manfaat cara mencetak sablon ?
3. mengapa teknik cetak sablon diminati banyak masyarakat-masyarakat di bandingkan teknik yang lainnya
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah pengangguran merupakan masalah yang cukup sulit karena banyak dihadapi oleh Negara-negara berkembang, termasuk Negara kita untuk mengatasi pengangguran itu tidaklah sulit seperti yang di bayangkan, asal ada kemampuan untuk mengatasinya. Tetapi mereka belum siap kerja karena tidak memiliki keahlian tertentu.
Untuk mengatasi hal itu, kami mengembangkan pikiran dengan menyusun sebuah buku petunjuk yang berjudul “cara Praktis Cetak Sablon”. Buku ini disusun untuk mendapatkan keterampilan cetak sablon secara praktis.
1.2 Pembatasan Masalah
Dengan terbatasnya kemampuan kami, dalam mengembangkan kreativitas cetak sablon, ditinjau dari segi moral, bahan dan peralatan untuk membuat sablon.
1.3 Perumusan Masalah
1. Apakah dampak Positiv dan negative dari penggunaan cetak sablon dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Apakah Manfaat cara mencetak sablon ?
3. mengapa teknik cetak sablon diminati banyak masyarakat-masyarakat di bandingkan teknik yang lainnya
BAB II
ISI
SEJARAH CETAK SABLON
Cetak sablon merupakan bagian dari teknik cetak yang
dikembangkan
oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-1890
berkebangsaan Jepang. Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk pencetakan kimono
yang merupakan pakaian khas Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan menjadi
sangat mahal harganya. Selanjutnya cetak sablon berkembang hingga ke daratan Eropa
pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan produk autotype.
oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-1890
berkebangsaan Jepang. Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk pencetakan kimono
yang merupakan pakaian khas Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan menjadi
sangat mahal harganya. Selanjutnya cetak sablon berkembang hingga ke daratan Eropa
pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan produk autotype.
Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang
berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon.
Setelah itu cetak sablon berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924
pertama kalinya proses cetak sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan
kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin cetak sablon.
SABLON
Cetak sablon merupakan proses stensil untuk
memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti :
kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. Wujud yang
paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang
dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari
suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif
dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi
memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang
halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui
tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.Film
photographi dan emulsi stensil direkatkan ke atas alat penyaring (screen)
yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam
yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu
menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung. Adakalanya
para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan
alat penyaring dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian menutup
eseluruhan sablonan dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut
agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon
mulai menggunakan kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula
dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon
dikenal dengan sebutan “silk screen printing” yang digunakan pada
tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki
kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka
kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan
poliester. Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda
elektronik dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless
steel/logam.
Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan
diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat
benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman.
KAIN
Pada proses cetak sablon “kain” atau screen mempunyai peranan yang amat penting, bahkan
dapat dikatakan sebagai faktor penentu tingkat kwalitas dari proses cetak yang
dihasilkan. Kain sablon dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang
terdapat pada permukaan kain (screen). Dewasa ini kain atau screen lebih banyak
terbuat dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen). Berbagai jenis serat
kain yang dapat dipergunakan untuk proses cetak sablon diantaranya adalah :
1. nilon.
2. polyester,terdiri atas :
a. metalissed
polyester/polyester logam.
b. antistatic
polyester/polyester antistatis.
c. calendered
polyester/polyester termampatkan.
3. stainless steel.
Karakteristik serat kain
(screen).
1.
Nilon.
Untuk semua kebutuhan cetak sablon tersedia pilihan
yang secara luas,hanya saja
berupa serat benang tunggal.
Keunggulan dari serat benang nilon :
a. Memiliki
daya rentang dan daya gosok yang baik.
b. Ideal untuk
tahapan pencetakan di atas bahan cetak yang permukaanya tidak rata.
c. Memiliki daya alir tinta yang baik, dan punya daya
rekat yang sempurna untuk
semua jenis emulsi(stensil foto).
Kelemahannya :
a. Peka terhadap kondisi cuaca/temperatur dan
kelembaban udara.
b. Tidak sesuai untuk jenis-jenis pekerjaan yang
memerlukan ketepatan yang tinggi (register).
KETEBALAN KAIN/SCREEN
Serat kain yang terbuat dari nilon atau
polyester tersedia dalam beberapa derajat ketebalan yakni: tipe Small (S),
tipe Medium (M), tipe Thick (T) dan Heavy Duty (HD).
Serat benang dengan tipe S serat benangnya
tipis, cocok untuk pekerjaan nada lengkap (halftone), dan gambar seni (artis/seni).
Serat benang dengan tipe M serat benang yang memiliki ukuran medium,
cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar. Serat benang dengan tipe T
serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan pada teknik cetak
sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan
ekstra tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak
menggunakan mesin), cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.
WARNA KAIN/SCREEN
Kain
(screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi seringkali kain berwarna putih dan
pada waktu dilakukan proses penyinaran akan menimbulkan gejala pemantulan
kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaran. Untuk
mengatasi masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan
merah. Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan
kembali cahaya pada waktu penyinaran stensil foto sistem direct
(langsung), sistem direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun sistem
cappilary (kafilek).
PERSYARATAN KAIN
Untuk
memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (screen) serta
peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan persyaratan khusus untuk
jenis-jenis kain yang digunakan. Adapun persyaratan-persyaratannya
adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
1. Daya lentur/fleksibilitas.
Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai
cetak kain harus ditarik
untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta
pada waktu dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak,
dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.
untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta
pada waktu dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak,
dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.
2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.
Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain
adalah
untuk pengendalian penyaluran tinta cetak.
untuk pengendalian penyaluran tinta cetak.
3. Tahan terhadap bahan kimia.
Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain
selalu berhubungan dengan
bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih,
maka kain harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.
bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih,
maka kain harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.
4. Mudah dibersihkan.
Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara
berulang-ulang maka
kain harus mudah dibersihkan.
kain harus mudah dibersihkan.
5. Tahan terhadap gesekan.
Pada waktu digunakan screen akan selalu bersentuhan
dengan rakel
yang memiliki variasi derajat kekerasannya.
yang memiliki variasi derajat kekerasannya.
Dengan demikian gesekan dari rakel tidak dengan mudah
mengikis serat kain
yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan mengakibatkan kain mudah rusak.
yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan mengakibatkan kain mudah rusak.
6. Memiliki keporian yang
bervariasi.
Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai
bentuk
bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon
bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon
7. Variasi dari tingkat kerapatan screen.
Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta
cetak. Dengan banyaknya variasi yang disediakan untuk jenis-jenis kain
diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan mudah dialihkan ke atas bahan
cetak(media cetak) yang dipergunakan.
Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai
dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah /
tahapan yang benar dalam Proses Menyablon.
1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini
adalah :
Proses
Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang
diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda
tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design /
artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah
gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah
dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran
tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk
pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran
tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik,
misalnya : dengan photography (mengambil
photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ),
dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide /
gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua
orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon
adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.
Pembuatan
Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk
dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.
Proses
Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka
saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut
ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.
Persiapkan
Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses
pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu
dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis,
atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru
dicetak, dan lain sebagainya.
2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah
penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya
sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain
saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak
yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang
sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk
mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu
cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan
kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang
telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat
terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol
yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak
akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka
waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk
mengeringkannya.
3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda
lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses
Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering
dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda
rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna,
oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda
gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami (
penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin (kipas
angin, blower, dsb. ).
Proses
Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk
dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis
plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat
panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer
atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses
curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas
temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Dari
bahasan makalah yang kami buat ini dapat disimpulkan bahwa Cetak sablon
merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis
media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik,
kulit, dan lain-lain. untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar
maupun hasil dari suatu rancangan desain.
KRITIK DAN SARAN
Demikian
Makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat. Jika ada kekurangan mohon
dimaafkan. Jika ada kritik dan saran mohon disampaikan karena kritik dan saran
anda sangat berguna bagi perbaikan makalah ini.
oke
BalasHapusHalo, saya Helena Julio dari Ekuador, saya ingin berbicara tentang Layanan Pendanaan Le_Meridian tentang topik ini.Le_Meridian Layanan Pendanaan memberi saya dukungan keuangan ketika semua bank di kota saya menolak permintaan saya untuk memberi saya pinjaman 500.000,00 USD, saya mencoba semua yang saya bisa untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank saya di sini di Ekuador tetapi mereka semua menolak saya karena kredit saya rendah tetapi dengan rahmat Tuhan saya jadi tahu tentang Le_Meridian jadi saya memutuskan untuk mencoba mengajukan permohonan pinjaman. dengan insya Allah mereka memberi saya pinjaman 500.000,00 USD permintaan pinjaman yang ditolak bank-bank saya di sini di Ekuador, sungguh luar biasa melakukan bisnis dengan mereka dan bisnis saya berjalan dengan baik sekarang. Berikut adalah Email Investasi Pendanaan Le_Meridian / Kontak WhatsApp jika Anda ingin mengajukan pinjaman dari mereka.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.comWhatsApp Contact: 1-989-394-3740.
BalasHapusSangat informatif, akan tetapi sangat disanyangkan pengaturan jarak baris yang kurang tepat menjadikannya sulit untuk dibaca
BalasHapus